Fiat Voluntas Tua

Saya Orang Kampung, So What?

| 0 comments

“Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”

Ada suatu kebanggaan tersendiri apabila kita menceritakan tanah kelahiran kita. Tempat kita menghabiskan masa kecil yang bahagia bersama keluarga dan teman-teman. Kenangan indah yang terukir bisa terbawa sampai kita sudah melanglang dunia. Tidak heran budaya mudik terus dipelihara di Indonesia, Kebiasaan ‘pulang kampung’ ini tidak dikenal di negara lain, bahkan negara muslim sekalipun. Kebiasaan mengurut sedulur, kebiasaan menjalin tali silaturahmi dengan keluarga besar di masa lalu terus dipelihara.

Walaupun demikian tidak semua orang ingin menetap di tempat kelahirannya, terutama bila disana tidak ada ‘prospek’ atau kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Kehidupan sulit karena infrastruktur terbatas, walhasil yang tinggal hanyalah para lansia dan anak-anak karena kaum mudanya sudah pergi merantau ke kota lain yang lebih ‘menjanjikan’. Kota asal tinggallah menjadi kota kenangan yang tidak memberikan harapan. Kira-kira seperti itulah Nazaret, kota yang tidak memberikan harapan. Mungkin juga bukan kota seperti Jerusalem yang penduduknya terkenal kaya serta berpendidikan. Jadi kalau sampai orang bertanya “Mungkinkah sesuatu yang baik dari Nazaret ?” merupakan ungkapan sinis tentang betapa terbelakangnya kota ini. Atau dengan kata lain kota ini tidak ada pengharapan, penghuninya pun tidak dapat diharapkan memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan kota lain.

Injil hari ini mengingatkan kita bahwa dari apa yang menjadi stigma dan pandangan orang lain, Tuhan tetap bisa berkarya. Diluar kemampuan dan keadaan manusia, Tuhan tetap memakai Nazaret tempat yang terbelakang, yang mendapat stigma ‘not so good place to stay’ ternyata menjadi tempat Sang Juruselamat dibesarkan. Jesus tetap berkarya walaupun stigma ‘Orang Nazaret’ menempel pada diriNya, Ia tidak minder, Ia tetap meneruskan karyaNya dari desa ke desa, kota ke kota lain. Sehingga Ia disebut “Jesus dari Nazaret” dapat diartikan dengan : Jesus yang luar biasa karyaNya itu ternyata orang kampung dari Nazaret.

Tanpa sadar kita juga bisa menderita sindrom ‘malu sebagai orang Indonesia’ dengan keadaan Indonesia seperti saat ini. Bila bertemu orang asing mereka bisa mengernyitkan dahinya “From Indonesia? Where is Indonesia? Masih ada orang hidup dipohon kah?” dan sekarang Indonesia terkenal dengan budaya korupsi, kemiskinannya dan menjadi sarang  persembunyian teroris. Mungkinkah kita dikenal sebagai “yang baik datang dari Indonesia’ seperti apa yang dilakukan Jesus? Kalau saja setiap orang memahami arti setiap karya yang dilakukannya akan membawa manfaat bagi orang banyak, maka tidak heran orang luar  suatu saat nanti bisa bersikap ” Oh… ada juga yang baik dari Indonesia ya?” Dimanapun kita berkarya, apapun latar belakang kita, marilah kita tunjukkan yang terbaik yang bermanfaat bagi orang lain. Kita tidak bisa menolak dimana kita dilahirkan, tetapi kita bisa memilih untuk mengundang rahmat Allah ikut berkarya dalam setiap hal yang kita lakukan. Dengan demikian kita memuliakan Allah yang bekerja mengatasi segala keterbatasan.

==============================================================================================
Bacaan Yoh 1:45-51

“Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.