Fiat Voluntas Tua

Indonesia: Sorga atau Neraka

| 0 comments

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut”

Sekali lagi Yesus mengingatkan kita mengenai penerimaan kerajaan Sorga, dimana perjalanan hidup ini sebagai filter penyaring untuk masuk kedalamnya. Dan seperti biasa, kitapun menjawab mengerti ketika ditanya, tetapi apakah melakukannya? Pasti kita akan menggeleng atau diam.

Yang saya tidak habis mengerti adalah, semakin bertambah banyaknya orang-orang jahat dan kejahatan yang terjadi, terutama di muka bumi ini, padahal Yesus telah memberikan contoh atau perumpamaan berikut dengan sanksi yang akan kita terima jika mengikuti jejak iblis tersebut.

Seperti contoh di negeri tercinta ini, yang demikian sulit untuk mengundang orang dari luar negara untuk datang, baik itu sebagai wisatawan ataupun sebagai investor. Ketika wisatawan datang untuk melancong di negeri ini, yang diterima pertama kali adalah kesan joroknya pelabuhan atau bandar udara kita, kemudian banyaknya maling-maling kecil yang demikian mengganggu serta preman-preman berseragam atau tidak yang kerap memeras wisatawan ini, ditambah lagi dengan jalan-jalan yang rusak, macet dan polusi sehingga suasana tidak menyenangkan ini membuat surga disini menjadi rusak.
Ketika investor datang, yang ditawari adalah kesempatan untuk berkolusi, kemudian dilanjutkan dengan korupsi, ketika hal ini ditolak, maka keadaan dipersulit, selalu ada masalah yang ditimbulkan, mulai dari buruknya keamanan, kemudian infrastruktur yang tidak beres, demo dari masyarakat setempat, serta aturan-aturan pajak yang kerap berubah. Jika para investor itu mengikuti maka yang dirusak adalah mentalitas bangsa serta alam yang hancur.

Jika keadaan ini dibiarkan terus menerus, sepertinya tidak perlu lagi kita menunggu akhir jaman, untuk merasakan ratapan dan kertakan gigi, karena kita ikut andil menjadikan negri ini sebagai neraka yang nyata.

Padahal untuk mempertahankan Sorga dinegeri ini sangatlah mudah, yaitu mulailah menjaga kebersihan diri baik rohani maupun jasmani, peduli terhadap firman Allah serta mematuhinya, berbuat baik terhadap sesama, siapapun serta kapanpun dan bersahabat dengan alam.[Samsi Darmawan]

==================================================================

Bacaan Mat 13:47-53

“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Mengertikah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti.” Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ”

Leave a Reply

Required fields are marked *.