Fiat Voluntas Tua

Susahnya Serakah

| 0 comments

Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Kadang kala saya tidak habis pikir dan mengerti, mengapa selalu ada orang-orang yang jahat dan serakah akan hal-hal material, hingga persoalan rohani. Sudah punya perusahaan lebih dari 10, rumah ada dimana-mana, resort, villa, apartemen, mansion dan mobil yang terhitung lagi jumlahnya, termasuk harta benda yang dimiliki pun dia sudah tidak ingat lagi. Ada kejadian lucu, suatu ketika seorang kaya hendak membeli sebidang tanah yang ditawarkan padanya dan ketika di check-recheck ke badan pertanahan, ternyata tanah tersebut adalah aset miliknya juga.

Keserakahan ini kerap berlanjut hingga persoalan rohani, dimana ibadat yang diadakannya minimal harus dipimpin oleh Pastor, bahkan kalau bisa dipimpin Uskup dan selalu diusahakannya untuk misa konselebrasi dengan makanan berlimpah. Padahal untuk kalangan terbatas, kadang-kadang hanya untuk urusan sepele, misalnya ulang tahun anak atau pemberkatan aset baru.

Mungkin saja sifat orang ini tidak jahat, tetapi keserakahannya membawa dia ke alam jahat, seandainya dia berhenti untuk meng-kapitalisasi hartanya, tentu orang lain akan memperoleh kesempatan atau mendapat peluang.

Bukankah kita hanya butuh makan sepiring nasi setiap kali makan, mengapa kita harus membuat  restorant dirumah?
Bukankah untuk tinggal cukup satu rumah, mengapa kita harus memilikinya di setiap kota?
Bukankah kita cukup tidur diatas ranjang 2 kali 2 meter, mengapa harus membangun kamar seluas lapangan basket?
Bukankah untuk pergi kita cukup dengan satu mobil, mengapa harus punya show room mobil?
Bukankah untuk mandi, cukup dengan 1 kubik air, mengapa harus membuat kolam renang?

Mari kita renungkan kembali, apakah kita ini termasuk orang yang serakah atau orang yang bersyukur? Ingatlah, semua harta itu tidak akan dibawa ketika Allah Bapa memanggil, bahkan semua harta itu bisa membuat neraka di dunia yang kita tinggalkan.

Memang Tuhan tidak pernah pilih kasih dalam memberikan rahmat kepada kita semua sebagai umatnya, tetapi seringkali keserakahan dan kejahatan kitalah yang membuat orang lain tidak kebagian rahmat. Maka untuk mengalahkan itu semua dan menjadi orang baik, tentunya pertama-tama kita harus mengubah sikap hidup dan kelakuan sehari-hari dengan berani berkata cukup dan mau berbagi pada sesama.[Samsi Darmawan]

=============================================================

Bacaan Matius 5:43-48

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.