Fiat Voluntas Tua

Jadi Jujur

| 1 Comment

“Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”

Ketika membuat rencana anggaran belanja ada perkiraan atau tambahan kurang lebih itu wajar, tetapi laporan belanja ada kurang lebihnya jelas tidak wajar alias jahat. “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakana tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”, demikian sabda Yesus. Sabda ini kiranya mengajak kita semua untuk senantiasa hidup dan bertindak jujur.

“Jujur adalah sikap dan perilaku yang tidak suka berbohong dan berbuat curang, berkata-kata apa adanya dan berani mengakui kesalahan, serta rela berkorban untuk kebenaran” (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka-Jakarta 1997, hal 17). “Be honest” (=Jujurlah), itulah tulisan yang terpasang di pagar besi lapangan sepak bola Kolese Kanisus. Kejujuran memang sedini mungkin harus diajarkan dan dibiasakan kepada anak-anak, entah di dalam keluarga atau sekolah, dan tentu saja perlu teladan dari para orangtua atau para guru. Tentu saja kami berharap kejujuran sungguh menjadi kebiasaan hidup dan bertindak di dalam keluarga, sebagai basis atau dasar hdup bersama. Kami percaya jika telah terjadi kebiasaan hidup dan bertindak jujur di dalam keluarga, maka seluruh anggota keluarga, bapak-ibu dan anak-anak pasti akan menjadi saksi atau teladan kejujuran dalam hidup bersama di luar keluarga; dan mungkin tidak hanya menjadi teladan tetapi juga berjuang memberantas aneka kepalsuan dam kebohongan yang masih marak dalam kehidupan dan kerja bersama pada masa kini.

Jujur merupakan nilai pada diri sendiri, artinya jika kita hidup jujur dimanapan dan kapanpun serta dalam keadaan dan kondisi apapun, tanpa diperintah orang lain, maka kita akan tumbuh berkembang menjadi pribadi cerdas beriman. Dengan kata lain dengan hidup dan bertindak jujur kita sungguh diuntungkan, sebaliknya jika tidak jujur maka kita sungguh akan dirugikan.[Ign Sumaryo SJ]

==============================================================================================

Bacaan Mat 5:33-37

“Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”

One Comment

  1. bener…..katakanlah yg jujur walaupun itu pahit…klau bohong trtekan batinnn…
    bang kami menyediakan buka gratis…klau mau silahkan kunjungi di
    http://masamudamasakritis.wordpress.com/ silahkan baa petunjuknya dan komentar…

Leave a Reply

Required fields are marked *.