Fiat Voluntas Tua

Pilih-pilih? Awasss… 666

| 0 comments

Mulai dari waktu itu banyak murid-murid- Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. Yoh 6:66 - Pesta St Atanasius Uskup dan pujangga gereja

Penomoran bab dan ayat dalam Alkitab baru terjadi di abad 16, lama setelah kitab Injil ditulis di abad pertama dan berbagai tulisan ditemukan bahkan baru dicetak setelah penemuan mesin cetak di abad ke 9. Di Injil Yohanes 6:66 menggunakan angka keramat 666, yang disebut angka setan atau angka iblis, jatuhnya di ayat ini. Perikop ini mengisahkan banyaknya pengikut Kristus yang undur diri, tidak lagi bersatu dengan komunitas. Kok bisa pas ya?

Tema yang  paling sering diminta dan ditanyakan dalam membawakan renungan di PDKK  adalah tema seputar janji-janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Janji Tuhan memang buanyak sekali dan sangat meneguhkan dan membuat hati berbunga-bunga. Persis seperti janji para pasangan saat masih pacaran dan di masa bulan madu perkawinan. Segalanya serba indah dan menjanjikan. Serupa dengan janji para caleg saat mereka berkampanye, serba berbunga-bunga dan melambung. Sama juga janji para elit parpol sewaktu merayu para caleg agar mau bergabung di partai mereka. Bedanya yang satu janji yang dibuat manusia, yang lain janji Tuhan sendiri sejak ribuan tahun lalu.

Tapi manakala masa bulan madu itu sudah memudar, masa pacaran berakhir maka realitas  kesulitan dan rutinitas hidup pun membuat kita tersadar akan kehidupan sebenarnya. Demikian pula dengan para pengikut Kristus. Awalnya mereka terpukau dengan berbagai karya fonomenal Yesus, kemampuanNya menyembuhkan orang sakit, mencelikkan yang buta, membuat si lumpuh berjalan dan berbagai mujizat lainnya. Tapi begitu Yesus menceritakan bahwa Ia Roti Hidup yang harus dimakan, bahwa sabdaNya harus dihidupi dan bahkan kitapun harus menanggung salib seperti Dia sebelum mengalami kebangkitan… wah pada mundur teratur deh.

Pernyataan tersebut menjadi sangat keras bahkan menggoncangkan hati sebagian pengikutNya. Dan itulah yang membuat mereka mundur perlahan dan berbalik badan. There is no free lunch, harus ada perjuangan untuk suatu keberhasilan. Harus ada salib penderitaan sebelum menikmati kebangkitan Paskah.  Inilah makanan keras bagi mereka yang sudah siap menjadi dewasa rohani. Tidak lagi bayi-bayi yang makanannya susu dan makanan lunak, segala firman yang berisi janji Tuhan yang manis dan enak didengar.

Ada saatnya kita harus menelan dan mengunyah Firman yang keras dan terasa menyakitkan karena menembus ulu hati terdalam bahkan menegur kita secara pribadi. Hendaknya ini semua tidak membuat kita undur dari Tuhan. Tidak membuat kita menyalahkan sang pembawa Firman dan  mungkin mengolok sang pastor sekalipun. Tuhan bisa menegur kita dengan keras lewat apapun bahkan siapapun juga yang Dia inginkan.  Ia pun bisa menggunakan anak kita, pasangan kita bahkan lewat teman atau SMS serta email juga.

Ini semua, perkataan keras yang menyentak  dan mungkin menyinggung nurani kita sekalipun,  dimaksudkan untuk memurnikan iman kita agar siap bertumbuh-kembang menjadi semakin tangguh. Marilah siapkan diri menerima perkataan Injil, warta Kabar Baik, yang semakin keras agar kita layak disebut saksi Kristus  – menjadi dewasa rohani dan tidak tinggal sebagai bayi rohani atau kanak-kanak Kristus senantiasa.

==================================================================

Bacaan Yoh 6:60-69

“Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya? ” Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid- Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid-murid- Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.