Fiat Voluntas Tua

TTT: Tidak Tahu Terima-kasih

| 0 comments

Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Menolong salah, tidak menolong mungkin lebih salah lagi. Kejadian ini sungguh membukakan mata hati saya yang kerap berkonflik antara yang ideal dan realitas, dan Yesus mengajarkan kita untuk melakukan yang ideal, yaitu bantulah sesama dengan kebaikanmu, walaupun pada realitasnya dia tidak baik atau menjadikannya bertambah tidak baik. Saya kerap kecewa, ketika menolong orang yang susah tetapi yang terjadi adalah menyusahkan orang lain, sehingga membuat jera atau marah yang menolong. Mungkin sama seperti kisah Yesus yang menolong orang sakit diatas yang menderita 38 tahun, setelah ditolong bukannya berterima kasih atau berbuat baik, malah perbuatannya membahayakan Yesus.

Adalah si Pandir, seorang teman yang saya kenal sejak kuliah dulu, dan aktif di kemahasiswaaan, setelah sekian belas tahun berpisah membina keluarga masing-masing, kami kembali bertemu dan ceritanya keluarga si pandir ini sedang menderita sehingga perlu dibantu. Atas dasar solidaritas, kami mengumpulkan dana seadanya untuk membantu dia dan keluarga yang sedang menderita tersebut. Selang beberapa bulan kemudian, dia menghubungi saya untuk mengucapkan terima kasih, sekaligus menanyakan alamat kantor dan nomor telpon beberapa teman, tanpa prasangka negatif, sayapun memberikan data yang diminta, tetapi sungguh sayang sekali data itu disalah-gunakan, yaitu untuk minta belas kasihan lanjutan dengan berbagai alasan penderitaan atas diri atau keluarganya, semua direkayasa agar tampak memungkinkan. Awalnya beberapa teman percaya dan tetap membantu, tetapi karena keseringan dengan derita keluarga yang terus bergiliran, maka keluhan dari teman-teman mulai terjadi, karena mereka tahu kalau si Pandir ini berbohong dan mendapatkan data dari saya. Sungguh disayangkan sekali, niat baik teman-teman tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, malah sebaliknya membuat hal tersebut menjadi lebih buruk lagi, tetapi biarlah dan relakanlah itu terjadi, dan mari kita maafkan dia dan berdoa agar berubah, semoga jangan terjadi hal yang lebih buruk lagi.

Berhenti menyusahkan orang lain atau membuat orang lain menderita adalah sikap hidup yang Kristiani, apalagi jika terus berbuat baik, sehingga makin banyak sesama kita tertular untuk berbuat baik juga, karena Yesus hadir ke dunia ini untuk mengakhiri penderitaan umat manusia yang putus hubungan dengan Allah karena dosa, demikian juga hendaknya kita meneruskan perjuanganNya tersebut, bukan memutuskan kembali hubungan tersebut.[SamsiDarmawan]

============================================================= Bacaan Yohanes 5:1-16

Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah. ” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: “Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka: “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah. ” Mereka bertanya kepadanya: “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah? ” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Leave a Reply

Required fields are marked *.