Fiat Voluntas Tua

Semua Harus Diperbarui

| 0 comments

“Anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula”

Saat masih kecil dulu, kami dimanja sekali. Setiap kali perayaan natal atau menjelang perayaan ulang tahun, kami pasti dibelikan baju baru, sepatu baru, ikat rambut baru dan kaos kaki baru. Semuanya harus baru. Anak-anak sampai bersemangat mempersiapkannya sebelum dipakai sebelum mengikuti Misa Natal. Seusia kami saat itu belum ada yang memahami makna Natal yang sebenarnya, yang penting semua pakai baju baru, makan-makan dan dapat hadiah. Semua anak senang.

Sama halnya dalam pesta perkawinan, pastilah semua pasangan pengantin baru menggunakan baju baru. Walaupun sekarang ada juga tempat persewaan baju pengantin, tapi rasanya gimana ya ? menempuh hidup baru kok memakai baju pengantin lawas, bekas dipakai orang lagi. Maka tidak heran kalau bisnis baju pengantin cukup menjanjikan.

Didalam pesta perkawinan adat Yahudi pasti ada anggur dan baju pengantin baru, rasanya seluruh keluarga mengenakan pakaian baru juga. Kita juga sering kebagian jatah seragam baru kalau jadi panitya pernikahan kan? Semua orang ikut senang dalam merayakan kebahagiaan sang pengantin. Pada hari-hari tertentu orang yahudi melakukan puasa seperti orang jawa, puasa senin kamis. Gak wajib hukumnya sih. Nah pesta perkawinan yahudi biasanya berjalan berhari-hari, sehingga mereka yang datang ke pesta dibebaskan untuk tidak mengikuti puasa bilamana pesta perkawinan jatuh pada saat hari-hari puasa tersebut.

Puasa orang yahudi umumnya menandakan permohonan pertobatan. Seakan-akan kalau semakin banyak dilihat orang berarti juga dosa mereka dimaafkan. Maka puasa orang yahudi bisa dilihat berbeda secara fisik, mengenakan kain berkabung, kepalanya diberi abu. Nah orang-orang Farisi ini pun memanfaatkan hari pasar yang jatuh di hari puasa itu agar dilihat banyak orang. Tujuan utama puasa yang awalnya untuk pertobatan justru jadi sarana “pameran” kesucian mereka.

Lalu apa maksud Yesus antara puasa, baju baru dan anggur baru yang digabung sekaligus? Yesus tidak menolak atau melarang orang berpuasa. Tapi kedatangan Yesus kedunia adalah membawa kabar sukacita, tidak ada dukacita. Layaknya pengantin hendak menempuh hidup baru maka semua orang ikut berpesta, tidak ada yang berduka. Sehingga pengertian orang yang berpuasa adalah orang yang sedang merefleksikan dirinya untukkembali siap menerima kasih Allah, bukan lagi kehendak untuk diampuni karena Yesus datang memberikan pengampunan kepada kita yang mengakui dosa-dosa kita. Yesus datang memberikan hidup yang baru yangpenuh pengharapan bagi kita, jaminan adanya kehidupan kekal bersamaNya. Bukankah itu kabar gembira bagi semua orang?

Ini adalah pemahaman baru yang berbeda dari ajaran Yahudi. Maka pengajaran Yesus seharusnya dipahami dengan pembaharuan budi dan pengertian yang baru akan pengenalan akan Allah. Yang lama harus diperbaharui , disempurnakan menjadi baru senantiasa. Tidak bisa aturan lama terus digunakan karena pemahaman akan Allah di kitab Taurat telah diperbaharui oleh Jesus. Dengan demikian seharusnya orang Yahudi menerima pembaharuan ini, tapi yang terjadi mereka bertahan pada aturan lama dan menganggap Yesus berdosa karena melawan aturan mereka. Daripada menambal baju lama dengan kain baru yang akhirnya koyak juga karena serat baju yang sudah lapuk, lebih baik ganti pakaian yang baru sekalian, dijamin tidak koyak. Gak ada orang datang ke pesta kawin pakai baju usang, kalau bisa sih pakai baju baru juga kan? Paling tidak terlihat dengan gaya dan trend terbaru lah.

Menerima ajaran dan menjadi pengikut Kristus tidak bisa hanya dengan mendengar saja, tapi harus diikuti dengan pembaharuan akal budi, segenap pikiran dan segenap hati. Semuanya diperbaharui, akal budi,pikiran dan hati yang lama akan diperbaharui oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Maka perumpamaan anggur baru yang belum mengembang (fermentasi) akan disimpan di kantung kulit baru yang masih bisa ikut mengembang bilamana anggur tersebut mengembang menjadi anggur tua. Maklum jaman dulu kan belum ada botol yang bisa ditutup untuk menyimpan anggur baru. Setelah beberapa waktu dan sudah menjadi anggur tua maka kantung bisa dibuka dan siap dinikmati orang lain. Kulit kantung anggur yang tua sudah mengeras dan tidak bisa mengembang lagi untuk menampung gas akibat fermentasi anggur. Kalau dipaksakan juga, jebol lah kantung tua itu dan akhirnya anggur yang sudah menjadi baik kualitasnya justru tumpah. Kantung sobek, anggur tua juga tumpah. Than we got nothing…

Demikian juga kita, sebagai pengikut Kristus harus siap sedia untuk diperbaharui senantiasa sehingga kita sungguh-sungguh layak menjadi sarana pewartaan Kabar Gembira itu sendiri. Kalau kita tidak mau diubahkan, tetap keras dan kaku pada prinsip2dan sikap yang lama seperti kantung anggur yang tua tadi, maka sebentar kemudian hilanglah anggur yang baik, karena kantongnya sobek.

Yesus datang dalam kehidupan kita seperti kedatanganNya di Kana, mengubahkan air menjadi anggur tua yang terbaik yang membuat semua orang senang di pesta tersebut. Best wine is for the best guest ! Itu kan penghormatan bagi para tamu? Maka bersiaplah menerima anggur terbaik dalam kehidupan kita karena Roh Kudus telah ada bersama kita, tapi bersiaplah juga untuk membuka diri.Karena Roh Kudus adalah Roh yang memperbaharui dan menyempurnakan akal budi, hati dan pikiran kita. Bukan masalah aturan lama dan aturan baru, tapi mana yang mengarah kepada kebenaran dihadapan Tuhan. Mailah kita menjadi  Gereja yang selalu memperbarui diri dengan terang Roh Kudus. Semper Reformanda.

===================================================================

Bacaan : Luk 5:33-39

“Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid- Mu makan dan minum.” Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa.” Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: “Tidak seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.