Fiat Voluntas Tua

Musuh (Sulit) Terkalahkan

| 0 comments

“Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu” — Pesta St Monika (Ibu St Agustinus)

Ketakutan saya untuk melakukan hal yang buruk, bukan karena berakibat kerugian bagi orang lain, tetapi saya takutkan hal itu menjadi sebuah kebiasaan atau habitus pada diri saya, yang akhirnya menjadi sebuah budaya baru dalam kehidupan, kemudian hal ini menjadi penyakit menular dalam keluarga, kemudian penyakit ini dikembangkan lagi oleh anak-anak secara moderen dan terus menerus demikian, akibatnya menjadi terkenal karena buruknya dan menjadi wabah. Maka tidak salah kata pepatah orang kampung saya “like father like son”

Namun, untuk menjadi baik bukanlah perkara mudah, karena godaan untuk membuat kita terlena begitu besar, mulai dari cara halus hingga kasar, menghadapi system yang demikian dengan idealis akan membuat kita bernasib seperti Yesus yang disalib, apakah kita berani? Walaupun kita selalu gembar-gembor mau ikut Yesus, ingin seperti Yesus, tapi saya ragu untuk berani dihina, dihukum siksa dan mati disalib seperti Yesus.

Saya membayangkan pemilu tahun depan, dimana sudah terdaftar belasan ribu bakal calon legislatif, ini belum menjadi calon dan ada beberapa diantara mereka sudah keluar uang, ada juga yang barus sebatas komitmen, kemudian proses diteruskan untuk resmi menjadi caleg, dari sini sejumlah dana yang besar sudah harus disiapkan, mungkin antara 1 hingga 10 milyar untuk menjadi anggota legistlatif, mengingat perjuangan yang dihadapi tidak hanya dari partai lain tetapi juga caleg dari partai yang sama.

Kalau sudah demikian, legislatif yang katanya wakil rakyat tersebut, ketika sudah mendapatkan mandat kepercayaan dari rakyat tersebut, apakah mungkin akan baik-baik saja? Sulit untuk percaya, kalau mereka tidak memukuli (memeras) rakyat lain, memanfaatkan segala kesempatan untuk mengembalikan dana kampanye mereka, kemudian makan minum bersama pemabuk-pemabuk. Kalau sudah demikian, tentu rakyat hanya bisa berharap pada tuan KPK.

Penyakit manusia yang paling sulit disembuhkan adalah kebiasaan, sedangkan musuhnya yang paling sulit dikalahkan adalah dirinya sendiri dan tidak ada pekerjaan yang paling mudah selain menipu diri sendiri — Samsi Darmawan

===================================================================

Bacaan : Mat 24:42-51

“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan
rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu,hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang- orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.