Fiat Voluntas Tua

Muna = Talk More Do Less (Rm R. Maryono, SJ)

| 0 comments

“Kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran”

Saya, kemarin ditemui oleh seorang ketua lingkungan yang baru saja terpilih dan akan melaksanakan tugasnya secara penuh nanti di bulan November. Tanggal 5-7 September 2008 nanti, seluruh anggota Dewan Paroki Pleno akan mengadakan rekoleksi untuk mendalami visi dan misi KAJ. Ketua lingkungan itu mengatakan bahwa nanti yang ikut rekoleksi hanya dia sendiri. Padahal, seharusnya ia  didampingi oleh sekretaris atau bendaharanya. Dia usul, apakah boleh orang lain boleh menggantikan mereka. Baik sekretaris maupun bendahara mengatakan siap sedia membantu meskipun kali ini tidak bisa mengikuti rekoleksi.

Saya berkata kepada Pak ketua lingkungan itu,”Pak sebaiknya Anda mundurdari jabatan ketua. Anda dijerumuskan dalam lubang tugas oleh sesama anggota lingkungan!” Pak ketua mulai bingung,tidak menangkap kata-kata saya.
Lalu saya jelaskan,”Pak, kalau untuk acara rekoleksi yang diadakan setahun sekali saja mereka pamit …. Apakah mereka akan bersedia mendampingi Anda selama tiga tahun? Kata-kata mereka menenteramkan tetapi tak pernah akan ada buktinya. Mereka akan selalu pamit! Daripada nantinya Anda merasa terjebak… mundurlah sekarang.”

Saudara-saudaraku, Gereja kita sangat membutuhkan orang yang mempunyai komitmen. Memang, kita ini sibuk dengan pekerjaan sehari-hari kita. Tetapi, siapa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup Gereja kita. Gereja bukan gedung, lho ya! Kata-kata indah “aku gak usah masuk struktur tetapi setiap saat saya siap bantu” menurut pengalaman, kata-kata itu tidak pernah ada wujudnya. Saat diperlukan, orang seperti itu selalu punya alasan! Sibuk, sudah ada janji, pemberitahuannya terlalu mepet, dan lain-lain adalah jawaban yang akan muncul. Maksudnya, Ia cuma mau menghindar.

Tanpa terasa sikap orang-orang Farisi menjalar kepada kita. “Kalian seperti kuburan yang dilabur putih. Sebelah luarnya tampak bersih, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang-belulang dan pelbagai jenis kotoran “
(Mat23:27). Janji-janji bagus tetapi pelaksanaan NOL! Talk more Do less,laaah! Kalau kita bisa “committed” terhadap hal lahiriah, kenapa kita sulit “committed” terhadap hal yang batiniah. Mana yang memberi kehidupan untuk kita?

We are called to be Church. The word that Matthew uses here for Church is “ecclesia” — a Greek word meaning “the community called out.” We are, in fact, “the community called out.” But what is it that we are called out for? We are “called out” to be of service to our brothers and our sisters. We are called out to see the sacred in the secular, to see the holy in the homely, to see God in each other. In short, we are called to be Church in all the many facets that implies.
Our Church is called to be the Image of Christ in the world. That image has been tarnished. Let’s polish it and let it shine. Let’s be beacons of hope, bastions of faith, builders of a Kingdom, bearers of the Good News. Let us be Church!

====================================================================

Bacaan Mat 23:27-32

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!”

Leave a Reply

Required fields are marked *.