Fiat Voluntas Tua

Menjadi Pengikut Kristus Dengan Spiritualitas Ignatius (Rm Maryo SJ)

| 0 comments

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23 ) – Hari Perayaan Orang Kudus : St Ignatius Loyola

Kutipan dari Injil Lukas di atas ini kiranya menjadi bahan permenungan di dalam Latihan Rohani St.Ignatius Loyola dalam “Panggilan Raja”, antara tertulis demikian: “KehendakKu ialah menaklukkan seluruh dunia serta semua musuh, dan dengan demikian masuk ke dalam kemuliaan Bapaku. Barangsiapa mau ikut Aku dalam usaha itu, harus bersusah payah bersama Aku, supaya karena ikut Aku dalam penderitaan, kelak dapat ikut pula dalam kemuliaan” (St.Ignatius Loyola, LR no 95). Menjadi murid-murid atau sahabat Yesus memang harus meneladan cara hidupNya atau mengenakan cara hidupNya “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”(Fil 2:6-8), hidup ‘miskin, sederhana, menyatukan diri dengan yang dilayani/turun ke bawah, rendah hati dan menyerahkan diri pada yang dilayani maupun yang mengutus’.

Menyangkal diri dan mimikul salib setiap hari” antara lain berarti melaksanakan tugas dan menghayati hidup, panggilan maupun tugas perutusan sesuai dengan kehendak Allah serta aneka peraturan atau tatanan hidup yang terkait, bukan menurut atau mengikuti keinginan atau kemauan diri sendiri. menurut selera pribadi. Dengan kata lain kiranya menghayati keutamaan ‘ketaatan’, yang menurut hemat saya merupakan ciri khas sahabat-sahabat Yesus, pengikut St.Ignatius Loyola. “Dalam ketaatan pribadi, semua menyerahkan kepada pembesar pengaturan hidup mereka yang penuh dan seluruhnya bebas; mereka ingin dipimpin bukan oleh pandangan dan kehendaknya sendiri, melainkan oleh tanda kehendak ilahi yang dalam ketaatan diberikan kepada kita. Maka, mereka mengambil alih perintah dan maksud pembesar secara pribadi serta penuh tanggungjawab, dan dengan perhatian penuh mereka menyediakan ‘daya budi dan kehendak, serta anugerah kodrat dan rahmat untuk melaksaknakan apa yang diperintahkan dan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka” (NP Konstitusi SJ no 152)

Menyangkal diri dan mimikul salib setiap hari” juga berarti hidup sesuai dengan atau oleh Roh Kudus, maka hendaknya juga terus menerus mengembangkan diri kepekaan akan suara atau bisikan Roh Kudus di dalam hidup sehari-hari. Cara untuk melatih diri agar peka terhadap suara Roh Kudus atau mahir dalam pembedaan roh/spiritual discernment adalah melakukan pemeriksaan batin setiap hari. Maka untuk membantu pemeriksaan batin, baiklah kita renungkan atau refleksikan apa yang ditulis oleh Paulus kepada umat di Galatia .

“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki” (Gal 5:24 -26)

Kita dapat dipimpin oleh Roh atau setan, buah-buah dipimpin oleh setan adalah “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”(Gal 5:19-21), sedangkan dipimpin oleh Roh akan menghasilkan buah-buah :”kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22 -23). Rasanya dengan jujur kita semua akan mengakui bahwa tidak sepenuhnya dipimpin oleh Roh atau setan, dan kemungkinan setengah- setengah, tidak putih atau tidak hitam melainkan abu-abu, maka menjadi penting kebiasaan untuk melakukan pemeriksaan batin setiap hari, dengan harapan dan dambaan agar kita yang abu-abu dapat menjadi semakin putih bersih.

Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan- Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya” (Ul 30:15-16). Kita semua kiranya mendambakan kehidupan dan keberuntungan, bukan kematian dan kecelakaan, maka marilah hidup dan bertindak dipimpin oleh Roh, yang membuahkan keutamaan-keutamaan sebagaimana saya kutipkan di atas. Hendaknya jangan berpaling atau mengikuti godaan setan yang akan membawa ke kematian dan kecelakaan.

“Ambillah Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan, padaMu Tuhan kukembalikan. Semuanya milikMu, pergunakanlah sekehendakMu. Berilah aku cinta dan rahmatMu, cukup itu bagiku” (St.Ignatius Loyola: LR no 234)

====================================================================

Bacaan Luk 9:18-26
9:18 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?”
9:19 Jawab mereka: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.”
9:20 Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.”
9:21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
9:22 Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
9:26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.

Leave a Reply

Required fields are marked *.