Fiat Voluntas Tua

Sabat = Libur?

| 1 Comment

“Di sini ada yang melebihi Bait Allah; Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat”

Merasakan Hari Sabat saat beberapa waktu lalu di Jerusalem saya merasakan berada dalam suasana magis. Begitu sepi dan sunyi, tidak ada suara apa-apa. Semua orang Yahudi besar kecil, tua muda, kaya miskin pergi beribadah berjalan kaki ke sinagoga terdekat. Tidak ada suara motor dan mobil di jalan. Yang terdegar suara orang melawatkan mazmur. Dua kali seminggu mereka berpuasa, tidak wajib sifatnya; tetapi kalau hari Sabat adalah hari wajib berpuasa. Banyak lagi aturan lain yang berlaku pada hari Sabat sebagai saat yang digunakan untuk memuliakan Yahwe. Sampai sekarang tradisi Yahudi memelihara hari Sabat sungguh dilakoni, karena merupakan salah satu dari Sepuluh Perintah Allah dalam Kitab Taurat. Sebagian tradisi ini dilakukan oleh pengikut Advent Hari KeTujuh, yang mengambil hari Sabtu sebagai hari Sabat; hari dimana Tuhan beristirahat setelah enamhari menciptakan dunia beserta segala isinya.

Beda sekali kalau dibandingkan hari Minggu sekarang di kota besar, pagi-pagi masih sepi sekalidi jalan karena digunakan untuk istirahat. Nanti lebih siang lagi orang-orang memadati mall-mall yang ada. Gereja-gereja disini masih penuh setiap minggu pagi, tetapi di berbagai negara barat kehidupan memuliakan Tuhan sepertinya sedang meredup. Padahal dalam Perjanjian Baru, hari Minggu adalah hari yang digunakan merayakan kemenangan dan kebangkitan Tuhan atas maut.

Injil hari ini mengingatkan kita bahwa Yesus mengutamakan hati yang berbelas kasih dan penuh ucapan syukur daripada aturan-aturan manusia. Para imam boleh melanggar aturan hari Sabat karena mereka melayani dan memuliakan Tuhan. Murid-murid Yesus dan tentara Daud melanggar aturan karena mereka lapar, mereka tidak ada niat dengan sengaja melakukan pelanggaran aturan yang dibuat para imam. Tindakan mereka adalah tindakan survival. Yesus pun menyembuhkan orang lumpuh di hari Sabat karena belas kasihanNya.

Maka kalau kita pahami bahwa kedatangan Yesus bukan untuk meniadakan Taurat tapi menyempurnakan nya, maka kita tetap punya kewajiban untuk memelihara hari Sabat. Jadi kapankah hari Sabat untuk kita? Hari Sabat bagi para pengikut Kristus bukan hanya hari Sabtu atau hari Minggu, tetapi setiap waktu dan setiap saat yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita, selayaknya kita persembahkan untuk memuliakan Tuhan. Hati yang senantiasa bersyukur atas rahmatNya setiap waktu, itulah yang Tuhan inginkan karena Dialah yang berkuasa atas semua hari termasuk hari Sabat nya orang Yahudi.

Dengan demikian saat bekerja dan berkarya pun kita bersyukur, saat istirahat kita juga berdoa, saat makan tidak lupa berterima kasih. Ora Et Labora, bekerja sambil berdoa; apapun yang kita lakukan maka kita lakukan semuanya untuk memuliakan Allah. Seandainya setiap pengikut Kristus benar-benar menghargai dan melaksanakan Sabat, dimana setiap waktunya adalah memuji dan mengucap syukur pada Tuhan, pasti aura nya langsung terasa disekitarnya. Suasana magis di komunitas Yahudi dimana mereka berpuasa dan berdoa seharian, juga bisa  diciptakan oleh para pengikut Kristus yang memelihara Sabat dalam hatinya.  Dengan terang Kristus kita dimampukan mengubahkan tempat bekerja dan tempat berusaha dimana kita ditempatkan.

==============================================================================================

Bacaan :Mat 12:1-8

“Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”"

One Comment

  1. nice topic article..

    just want to comment bout ur writings :)
    u said that:

    “Sebagian tradisi ini dilakukan oleh pengikut Advent Hari KeTujuh, yang mengambil hari Sabtu sebagai hari Sabat; hari dimana Tuhan beristirahat setelah enam hari menciptakan dunia beserta segala isinya”

    hanya ingin lebih menekankan bahwa yang benarnya adalah pengikut advent hari ketujuh TIDAK MENGAMBIL atau mungkin lebih di perjelas tidak MEMILIH hari sabtu sebagai hari sabat.. kenapa? karena sabat itu artinya tujuh atau hari ke tujuh.. di dalam penanggalan manapun hari yang ke tujuh itu adalah hari sabtu.. mungkin bisa di cek sendiri cari di setiap kamus bahasa apapun itu..

    let me help you with this:
    minggu – ahad
    senin – isnain
    selasa – salasa
    rabu – arbaa
    kamis – qumsa
    jumat – sitta
    sabtu – sabat/ sabaah atau mungkin bisa dicari bahasa lainnya..

    also the bible said:
    Matius 28 : 1 ” setelah hari sabat lewat… hari pertama minggu itu.. ”

    saya kira cukup jelas perhitungan hari di mulai dari hari minggu sebagai hari pertama yang otomatis hari ke tujuh jatuh pada hari sabtu..

    pada intinya hanya ingin memperjelas bahwa umat advent hari ketujuh BUKAN MENGIKUTI TRADISI..tapi MENGIKUTI apa yang DIPERINTAHKAN LANGSUNG oleh Tuhan … “INGATLAH DAN KUDUSKANLAH HARI SABAT” dimana hari sabat adalah hari yang ketujuh sesuai dengan penjelasan singkat di atas:)

    sebenarnya sih masih banyak hal2 yang ingin saya komentari:) tapi untuk saat ini saya kira itu saja duluw..

    mohon maaf apabila ada kata2 ato hal2 yang kurang berkenan.. saya tidak bermaksud ke situ.. anyway its just a comment..

    semoga dengan penjelasan diatas bisa berguna bagi pertumbuhan kerohanian masing2 yg sempat membaca..

    may God always bless us..

Leave a Reply

Required fields are marked *.