Fiat Voluntas Tua

Proficiat Untuk Uskup Bandung: Mgr J. Pujasumarta Pr

| 4 Comments

Hari ini umat Keuskupan Bandung secara resmi mendapatkan Uskup yang baru. Mgr J Pujasumarta Pr, mantan vikep Keuskupan Agung Semarang, ditahbiskan sebagai Uskup oleh Bapak Uskup J. Kardinal Darmaatmadja S, Mgr Leopoldo Girelli wakil dari Vatican, dan Mgr I. Suharyo Pr Uskup Agung Semarang. Akhirnya setelah sekian lama posisi tersebut kosong, Vatican telah memilih adik kandung romo Ismartono, SJ ini menjadi Gembala bagi umat katolik di tanah sunda.

Romo Puja (baca: Pujo) yang saya kenal adalah orang yang sederhana dan ndemenake (= menyenangkan), sangat membumi bagi seorang imam dengan jabatan begitu tinggi.

Saya mulai mengenal beliau saat terjadi musibah gempa bumi di Jogya Mei 2006. Romo Puja sebagai Vikjen KASemarang menyediakan diri dengan membagikan email dan nomor HPnya  sehubungan dengan mobilisasi bantuan. Sejak itulah saya sering kontak, akhirnya berlanjut ke berbagai hal. Saya diteguhkan dengan tulisan-tulisannya via email seperti Lima Roti dan Dua Ikan dan tentang Ekaristi; waktu itu beliau belum punya blog.

Suatu saat saya sedang bertugas ke beberapa daerah, baik untuk pekerjaan, pelayanan maupun urusan kemasyarakatan. Romo Pujo sempat kirim SMS sbb : Gimana caranya mbak, jadi politikus sekaligus jadi pewarta sabda Allah? Hehehe… iya mo gimana bisa ya, saya juga masih heran. Ini semuanya karena karya penyertaan Allah tapi begitulah yang saya lakoni sejak 2004; yang jelas tidak mudah.

Kodar (kopi darat) pertama dengan Romo Puja terjadi di pemakaman Girisonta; saat itu saya sedang berdoa di depan makam para romo sebelum Misa Requiem Rm Scueren SJ dimulai. Ternyata Romo Puja ada dibelakang saya bersama kakaknya Romo Ismartono SJ. Lucu juga ya saya baru bertemu muka dua tahun kemudian, itupun tanpa direncanakan. Perjumpaan berikut nya terjadi saat saya sowan ke Keuskupan selagi ada tugas ke Semarang. Juga tanpa rencana, hanya sempat SMS dan ternyata bisa diterima siang itu juga. Nantinya tidak bisa semudah itu lagi untukbertemu.

Sejak punya blog pribadi Januari 2008, beliau mulai jadi provokator agar saya juga punya blog sebagai sarana pewartaan. Vikjen yang begitu sibuk saja bisa punya blog, masa saya mau pakai alasan sibuk? Akhirnya sebulan kemudian blog saya pun lahir. Terima kasih banyak Mgr Puja, saya semakin termotivasi untuk mewarta di dunia maya.

Setahu saya Mgr Puja satu-satunya Uskup yang menulis sendiri blognya dengan cukup intensif. Setiap selesai kunjungan ke berbagai wilayah KAS pasti ada ceritanya di blog. Apakah beliau nantinya masih bisa di hubungi by email dan SMS?? Ini SMS balasannya : Bisaaa, disempatkan dong. Dan kata Mgr Puja di blognya : Aku masih seperti yang dulu…. cieee… Gpp Mgr, kami mengerti dan memahami kesibukan sebagai Gembala kok, pasti waktu yang ada semakin sedikit karena Keuskupan Bandung menjadi prioritas yang utama.

Sekali lagi selamat untuk Mgr Puja, doa kami sekeluarga mengiringi Mgr Puja menempati tugas penggembalaan yang baru. Semoga kasih karunia Allah menyertai dalam semangat Duc In Altum di tanah sunda. AMDG (RA)

PS: Kalau anda tidak pegang undangannya atau pun tidak memungkinkan untuk hadir saat pentahbisan, silahkan posting ucapan selamat dan doa di blog beliau di Johanes’ Site Sekilas tentang Mgr Puja bisa dilihat di Katedral Bandung

4 Comments

  1. Mgr. Puja
    keparenga kula hangaturaken Prifisiat awit tahbisan Uskup ingkang Romo tampi. Selajengipun sugeng makarya wonten tanah pasundan.

  2. Dear Ratna, terima kasih banyak karena penjenengan memantau apa yang saya lakukan, dan menyimpan sms-sms yang sudah saya lupakan. Itu tanda perhatian yang luar biasa. Terima kasih atas dukungan doa yang tak kunjung putus untuk selanjutnya ketika harus bertolak ke tempat yang dalam. Salam, doa ‘n Berkah Dalem,

  3. Selamat datang kembali di dunia maya Mgr Puja. wah salut deh pegalnya belum hilang malah sudah ‘berselancar’ di internet. Kalau boleh liputan tahbisannya masuk You Tube ya, jadi kita-kita yang jauh bisa ikut menikmati. Kata romo Edy Pur suasana tahbisan diwarnai nuansa pasundan ya. Saya belum pernah ngalami tuh, padahal sempat lama di Bandung lho. Ditunggu ceritanya aja deh.

    Salam kenal juga untuk mas nardi dan mas bandung yang di bandung. Terima kasih sudah berkenan mampir di blog saya.

    Berkah Dalem
    RA

  4. kapan ya kira-kira uskup ditatar Sunda benar-benar asli Sunda, setahu saya imam dari Sunda cukup banyak?????

Leave a Reply

Required fields are marked *.