Fiat Voluntas Tua

Divide et impera

| 0 comments

“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”

Saya harus angkat topi untuk suami, bisa-bisanya dia dapat info keluarga si ini begini dan si itu begitu. Usil ya? Sebenarnya gak juga, tapi gak tau kenapa, para satpam dan pembantu tetangga tuh bisa akrab dengan suami saya, dan dengan enteng mereka cerita apa yang terjadi “didalam” sana tanpa ditanya, padahal sungguh mati suami saya bukan tipe tukang ngomongin orang. Biarlah ‘berita’ tsb berhenti di antara kami saja. Tapi dia memang suka lebih dulu menyapa orang-orang itu kalau berpapasan, tukang beling pun kenal dia. Kata suami saya, kalau mau tahu “isinya” keluarga, tanya aja pembantunya; apalagi kalau pembantu sering gonta ganti, pasti ada apa-apanya deh. Maka berbaik-baiklah dengan para pembantu RT, gak ada salahnya mereka juga menikmati libur setiap hari Minggu kan? Pasti deh mereka lebih betah serta gak rela tuan-nyonyanya digossipin :-D
Mudah sekali mengetahui ‘isi’ keluarga lewat pembantu RT, lebih mudah juga ‘membongkar’nya kalau memang rapuh. Maka tidak heran kalau sering ada orang “ketiga” masuk dalam rumah tangga yang rapuh. Cerita satu lagi tentang keluarga.

Seorang kawan bercerita, usahanya hancur karena ‘ulah’ keluarga mantan istrinya. Mereka pake ‘orang pintar’ untuk ‘ngerjain’ dan menutup berbagai usahanya. Tapi “orang ketiga” yang membuat mereka berpisah setelah 15 tahun menikah justru mertuanya sendiri. Gak mau kalah, maka iapun mencari ‘cara’ mengalahkan konspirasi mantan istri dan keluarganya ke ‘orang pinter’ juga. Keluarga berantakan, usaha pun porak poranda, dukun2 yang berpesta. Wah kayak nonton sinetron…

Didalam politik, dikenal strategi perang “pecah-belah dan kuasailah” atau divide et impera -nya Julius Caesar. Bila musuh kita lebih kuat, carilah kelemahannya, acak aduk dari dalam, dan tunggu aja… pasti akan pecah sendiri lalu dengan mudah dapat dikalahkan. Itu juga yang dipakai kolonial belanda, yang negaranya cuma seuprit, bisa menguasai Indonesia yang sekian kali lipat besarnya.

Selalu saja ada pihak-pihak yang berusaha menceraiberaikan apapun yang sudah bersatu, yang sudah baik, yang ideal, baik urusan pribadi sampai usaha juga. Entah karena iri-hati, entah karena alasan persaingan usaha. Money politics biasa dilakukan untuk memecah belah lawan lawan politik; tapi di dunia bisnis juga begitu, apapun caranya “kecap selalu nomor 1″. Eh di dalam gereja ternyata juga ada lho, orang yang berreputasi baik pun bisa dipergunjingkan. Rupanya begitulah sifat asli manusia…..Homo hominis lupus : manusia adalah serigala bagi sesamanya atau bahasa gaulnya jeruk makan jeruk.

Pada akhirnya, kalau kita tidak mau dicerai beraikan, maka kita harus mencari dan berpihak pada kekuatan yang terbesar diatas segala yang ada, yaitu Allah yang sungguh mengasihi. KasihNya memiliki kekuatan untuk mempersatukan, cintaNya mempertemukan berbagai perbedaan. Yesus rela berkorban disalib agar kita bisa kembali bersatu dengan Allah, Ia sungguh merindukan persatuan yang abadi antara manusia dengan Penciptanya. Sepasang manusia yang unik dan amat berbeda, yang telah dipersatukanmelalu Sakramen, akan tetap mampu bertahan kalau mereka berkonspirasi dengan PenciptaNya sampai maut memisahkan mereka. Apalagi kalau negara menjunjung tinggi prinsip cinta kasih Allah, memperhatikan yang lemah, miskin dan tersingkir, maka berbagai usaha teroris seperti apapun tidak akan mempan untuk membuat revolusi. Tidak akan ada lagi provinsi yang memaksa untuk melepaskan diri.

Mari kita perbaiki relasi kita dengan Tuhan, pegang erat tangan Nya, nikmati rahmatNya yang baru setiap pagi dan kunci rapat-rapat pintu hati kita agar si jahat tidak bisa masuk dan mengacakaduk kehidupan kita. Justru dengan bersama Tuhan kita memiliki semangat mempersatukan satu sama lain dan terus mencari yang terhilang. Tidak ada orang yang selfish, hanya memikirkan dirinya dan keluarganya bila ia menempel erat dengan Tuhannya. His love is more than enough for us…

Bacaan :Lukas 11, 14-23

Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”

.

Leave a Reply

Required fields are marked *.